Rabu, 07 Januari 2015

Memulai fase baru

Assalamu'alaikum Memulai fase baru di usia menginjak 24 tahun. Waktu dimana tiba-tiba semua orang menjadi jahat dengan menanyakan "KAPAN KAMU MENIKAH?" Jahat? Sebetulnya tidak juga. Itu hanya candaan, godaan, atau benar-benar serius? Entahlah. Kuanggap jahat karena aku tak siap menjawabnya. hahaha Bagaimana harus kujawab? Well, kujawab dengan senyuman saja^^. Fase ini agak berat rupanya. Tiba-tiba menyadari bahwa pertanyaan "KAPAN MENIKAH" adalah pertanyaan yang sangat sensitif bagi manusia-manusia polos dan lugu sepertiku. Tiba-tiba panik saat mendapat undangan pernikahan teman, misalnya. Seharusnya turut bahagia bukan? Tentu saja. emmm, aku rasa tidak juga. Tiba-tiba galau bukan main saat mengetahui teman dekat dilamar calon suami. Galau tidak beralasan. Kemudian tiba-tiba mudah tersinggung saat dibanding-bandingkan dengan orang lain yang akan menikah. Tuh kan, mereka kadang-kadang keterlaluan.
Sudahlah, mereka ini sangat berharap aku segera menikah. Bukankah ini do'a? Untuk apa marah, karena setiap manusia (apalagi polos dan lugu) akan menjemput jodohnya di waktu yang tidak bersamaan. Saat ini, detik ini tentu tak siap bagiku menjadi seorang istri. Bangun pagi malas, masih terlalu kekanak-kanakan dan belum cukup cerdas mengontrol emosi. Bukanlah perkara mudah seseorang memutuskan untuk menikah. Tak tahu diri rasanya jika setelah menjadi milik orang , masih saja meminta jatah dari orang tua. Menyatukan 2 keluarga tentu bukan perkara mudah dan menakutkan. membayangkan bagaimana dengan hidup bersama mertua. waaaaaaw. rupanya aku tooooooooo much thinking. Akan ada saatnya nanti. Bukan hari ini. Bukan sekarang Tunggu saja. Aku akan menikah pada waktu yang telah ditetapkan Allah SWT.

THANKS

Assalammu’alaikum Entah kenapa saya selalu bingung untuk mengawali catatan ini. Butuh sekitar 10 menit atau lebih untuk sekedar membuat kalimat pertama. Kadang-kadang harus pergi ke dapur membuat secangkir Good Day merah hangat supaya pikiran sedikit lebih encer. Atau kadang-kadang –lebih tepatnya sering – segala yang telah direncanakan dengan matang untuk ditulis, tiba-tiba kabur di depan laptop. Pinjaman . Kemudian rasanya ada yang mengganjal tak bisa keluar. Semacam mengalami mules, dan kamu hanya nongkrong di atas toilet berjam-jam tanpa ada hasil. Sedih. Oke, mari kita kembali pada topik yang akan kubagi. Terima Kasih. Sebelumnya saya memohon maaf jika judul yang saya berikan memang ke-Inggris-inggrisan. Saya mohon revisi pada pembaca yang ahli berbahasa Inggris. Tulisan ini sangat, sangat, dan sangat sekali terinspirasi dari para sahabat dan murid-murid. Sabtu lalu, 29 November 2014 sekitar pukul 13.30an, saya dan sahabat bernama Shinta memutuskan untuk bertemu. Inilah kali pertama saya dan dia berbincang sangat lepas setelah 11 tahun bersahabat. Dalam perbincangan tersebut, betapa luar biasanya hal yang saya dapatkan. Tiba-tiba saja kami tergelitik untuk bertanya “eh, kamu pernah mengalami hal ini?”, atau “kamu juga merasakan hal yang sama?”. Yah, kami sepakat untuk membicarakan mereka yang sekarang ini berada di Magelang, Jakarta, Papua, Klaten, Jogjakarta dan Semarang. Sebenarnya saya benci sekali jika harus membicarakan mereka. Bukan karena tidak suka, tetapi ada rasa rindu untuk dapat bertemu dengan sahabat-sahabat yang luar biasa ini. Jarak dan waktu memang pasangan serasi yang cukup membuat risau. Tiba-tiba berbincang masalah pekerjaan. Tiba-tiba berbincang masalah teman-teman SMP yang sudah sukses atau tidak diketahui keberadaannya. Tiba-tiba berbincang tentang karakter masing-masing dari kita yang memang beragam. Tiba-tiba berbincang tentang rasa nyaman saat bersama kalian. Tiba-tiba berbincang tentang rencana liburan. Pergi ke Papua misalnya. Atau yang lebih dekat, berkumpul di Jakarta. Atau yang lebih dekat saja lah, Magelang. Tiba-tiba berbincang masalah kapan menikah. Tiba-tiba lagi berbincang tentang seseorang yang lumayan membuat kami berdua susah move on. Kejujuran ini kami ungkapkan setelah sekian lama hanya kami simpan sendiri. Dan pada akhirnya yang terlontarkan dari kami adalah kami bangga pada kalian, sahabat-sahabat. Terima kasih telah menerima saya. Mengajarkan banyak hal. Menghibur meski tak bisa bersua. Menjaga komunikasi meski disibukkan dengan segala aktivitas. Memotivasi untuk dapat bermanfaat bagi orang lain. Membully sedemikian rupa yang ternyata tak sedikitpun membuat sakit hati. Dalam hidup ini, memang banyak orang yang datang dan pergi. Yang dulu dekat kemudian menjauh dan seakan tidak kenal. Yang dulu tidak terpikirkan, tiba-tiba menjadi teman. Yang awalnya selalu bersama, kemudian hilang karena kita mengalami masa “jatuh” yang pada awalnya biasa saja, tiba-tiba menjadi special. Atau yang pada awalnya baik, tiba-tiba semacam dirasuki roh jahat. Semuanya ada pada kata nyaman. Komitmen menjalin persahabatan yang memang apa adanya saja, tidak dibuat-buat. Tidak ada gengsi yang mengganggu. Tidak ada pembicaraan gaji siapa yang paling tinggi. Tidak ada pembicaraan pasangan siapa yang lebih keren dan tajir. Tidak ada pembicaraan “habis beli apa” untuk dipamerkan. Entahlah, tidak perlu ada sandiwara dan ke-pura-puraan dalam pertemanan. So, dears, I just wanna say BIG THANKS for you ALL. Kita mendapatkan tempat sesuai dengan kehendak Allah SWT. Bukan tanpa rencana. FYI, awalnya memang ada rasa iri yang hinggap ketika melihat kalian. Tetapi kemudian kalian sendirilah yang menguatkan dan memberi semangat. Dears, sedikit kuceritakan apa yang telah kualami di tempat ini, sekolah di lereng gunung yang memberikanku tempaan yang hebat sekaligus menjadi guru yang belum kudapatkan di manapun. 1 tahun 2 bulan adalah waktu yang kurasakan begitu cepat. Jujur, sekolah ini hampir terlewatkan saat aku mencoba melamar pekerjaan di bulan Mei 2013. Dan Oktober 2013 Allah SWT memberiku amanah untuk berada di sini. Diperlakukan tidak adil, pernah. Dibicarakan, pernah. Tetapi memang Allah Maha Asyik. Teman-teman yang lebih tepatnya kuanggap sebagai orang tua sangat baik dan menjadi tempat berbagi. Belajar memahami karakter masing-masing anak adalah hal yang sulit. Dan memang , sekali lagi Allah Maha Asyik. Dears, mulai saat ini juga, bersujudlah. Tengadahkan tanganmu pada Rabb-Mu. Berterima kasihlah pada diri-NYA. Saat mengingat ini, aku tak mampu berkata-kata lagi. Barangkali berlebihan, tetapi memang inilah yang kurasakan. Kali pertama. Seringkali saat pembelajaran sedang berlangsung, tanpa ada pembicaraan yang serius, ngobrol apa adanya, anak-anak ini begitu lepas bercerita tentang diri mereka. Dan sering membuatku speechless dan ya, pura-pura tegar. Teman-temanku, selama SMP maupun SMA, pernahkah kalian sama sekali tidak punya uang saku?. Pernahkah kalian harus rela cuti sekolah untuk bekerja? Kemudian uang itu kalian kumpulkan untuk melanjutkan sekolah? Menjadi tukang bangunan misalnya. Pernahkah kalian membantu ibu bekerja sejak sore hingga larut malam, kemudian dini hari kalian harus bangun untuk melanjutkan membantu ibu mencari uang? Pernahkah kalian setelah pulang sekolah, badan terasa lelah, tugas menumpuk, dan kalian masih harus bekerja? Demi sekolah? Atau dihadapkan pada kenyataan orang tua yang bercerai. Dipontang-pantingkan kesana-kemari. Ibu atau Bapak yang telah lebih dahulu menghadap Sang Khalik. Dipaksa menerima kenyataan sekaligus dipaksa memiliki peran ganda untuk menggantikan mereka. Seakan dipaksa menghentikan impian melanjutkan perguruan tinggi karena biaya. Dan saya merasa sangat useless karena tak dapat melakukan apapun. Sangat kontras jika kemudian melihat yang serba ada. Mengeluh, seakan-akan tidak ada yang lebih menderita dari dia. Kemudian…lagi-lagi harus diumbar. Itu sangat menyebalkan. Dears, berterima kasihlah pada orang-orang yang telah memberikan pelajaran hidup pada kalian. Berapapun nominal yang kita hasilkan, masih banyak yang berada di bawah kita. Masih mengeluh dan kurang? Tidak malu? Apapun pekerjaan yang kita kerjakan hari ini, syukuri. Masih banyak di luar sana yang ingin seperti kita tanpa kita sadari. All you need is just say THANKS Salam, Sukma Windyasari

Minggu, 06 April 2014

THIS IS NOT GOODBYE,Right?

Assalamu'alaikum Hari ini Kamis 30 Januari 2014 pukul 10.40 WIB. Jujur saja jari-jemari masih kaku saat mengetik catatan ini karena suhu di sekolah sangat dingin. Yah, rupanya aku belum bisa beradaptasi dengan cuaca disini. Saat ini aku sedang duduk di perpustakaan menghabiskan jam sampai pulang. Membicarakan tentang this is not goodbye, kali ini aku ingin bercerita tentang teman-teman. Hari Selasa adalah hari terakhir kami bertemu. Arrgggghhhh!!! Aku benci perpisahan.
Aku tak ingin banyak bicara tentang bagaimana perasaanku saat itu. Well, Salatiga-Jakarta bisa ditempuh dengan 12 jam perjalanan,bukan? Waktu terlalu cepat berlalu 8tahun lalu kami masih berbincang tentang hal-hal yang jika diingat sangat tidak penting. Membicarakan kakak kelas,misalnya. Kegantengannya, kelakuannya, atau membicarakan kakak kelas perempuan yang sok cantiknya bukan main. Sungguh kelakuan yang minus. Atau barangkali mengobrol tentang guru, meminjam setumpuk komik di hari Sabtu sehingga hari Senin kami harus menyembunyikannya di rumah Pak Saiban supaya tak kena razia. Orang yang benar-benar disuka? Tentu saja ada. Namun kami mulai berani membicarakannya setelah mulai beranjak dewasa. Harusnya aku tak sesedih ini. Mengingat aku telah terbiasa tidak bersama mereka. Lulus SMP aku cukup menelan pil pahit karena tak bisa masuk di sekolah yang ku impikan hanya karena nilai yang kurang 0,67. Aku tak bisa satu sekolah lagi dengan mereka. Aku tak begitu paham apa dan siapa yang mereka bicarakan saat kami bertemu. Perguruan tinggi. Kami semakin terpisah, kali ini beda kota meskipun masih satu provinsi. Tak ada yang kami pikirkan kecuali main,main,makan enak,main. Dan kami lulus di tahun yang sama. Kami mulai berbincang tentang karir, suami, dan hal-hal yang masih tidak penting lainnya. Sampai disini kita berjalan dan saling menopang. Sejauh ini kita telah melangkah Jujur saja aku iri pada mereka. Iri yang memotivasiku untuk terus belajar dan berusaha. Berdoa dan bersedekah. Bersyukur dan terus mengucap terima kasih pada-Nya Jika aku boleh jujur kembali. Aku mengidolakan mereka. Mereka yang tanpa harus bicara dan update status telah berhasil mencapai apa yang mereka inginkan. Aku hanya mengidolakan mereka. Bukan mereka yang sering update status tentang usahanya yang jika dibaca terus menerus membuatku eneg. Dan bukan juga mereka yang update status mengenai pencapaiannya selama ini. Aku mengidolakanmu, teman. Jika kau mau tau. Tapi aku tak ingin membicarakannya karena hal itu membuatku sedih. Sedih harus berpisah entah sampai kapan. Tenggorokanku sedikit sakit. Aku sengaja tak ingin memeluk kalian Karena pasti akan sangat sakit hati dan tenggorokanku This is not goodbye, kan? Kami masih punya banyak cerita. Pertemuan dengan mereka akan selalu kunanti. Memang benar kata pepatah. We have three types of friends in life : 1. Friends for a reason 2. Friends for a season 3. Friends of a lifetime. Ya, kurasa merekalah friends of a lifetime. Barangkali saat ini aku perlu bekerja keras lebih keras lagi. Mengumpulkan uang untuk bisa berkunjung ke rumah kedua mereka. Barangkali saat ini pendapatanku sepersepuluh pendapatan mereka. Aku hanya takut tak bisa mengikuti gaya hidup mereka. Aku hanya takut tak bisa seperti mereka. Itu hanya ketakutan yang menghantui setiap ku bertemu mereka. Friends of a lifetime. Aku pasti berhasil seperti mereka. Aku pasti menyusul keberhasilan mereka. Tetaplah jadi sahabat yang baik sampai kapanpun. Semoga kesibukan tak membunuh komunikasi di antara kita. Tetaplah jadi kalian,teman. Ini bukan perpisahan. This is not goodbye..

Selasa, 22 Mei 2012

saya pikir saya gila

Assalamualaikum Hari ini hari Rabu 8 Februari 2012 pukul 5:18 pagi Mungkin kalian bertanya mengapa tulisan saya ada dalam laptop milik sahabat saya, Tri Yah, sejak semalam saya bermalam untuk sekedar melepas kerinduan dengannya Pagi ini saya kembali terbangun pukul 4 pagi. 2 hari ini saya mengalami hal yang sama. Terbangun dan jantung berdebar Entahlah akan ada apa pada hari ini Akhir-akhir ini saya merasakan hal yang saya pikir bodoh, Bukan apa-apa, tapi saya merasa menjadi anak SMA kembali Tri, Bobi, tante dan Indah pun telah mengetahui apa yang saya alami. Saya malu mengungkapkannya... Bahwa saya, Sukma Windyasari, mahasiswi berusia 21 tahun kembali merasakan bagaimana mengagumi seseorang Saya tidak bisa bilang bahwa saya mencintainya, karena kurasa terlalu cepat untuk dapat dikatakan cinta Ah, perutku mulas memikirkannya Mereka bilang saya mengagumi orang yang pantas Memang orang itu kaku, tak banyak omong seperti saya, dan yang paling sedikit menyakiti hati saya bahwa ia selalu membalas sms saya dengan jawaban iya,hahaha,oye dan sebagainya. Terlalu singkat untuk saya yang cerewet. Namun saya mulai paham karena memang itulah dia, ia baik dengan siapapun Begitulah, di depannya saya tidak mampu berkata banyak Menutupi perasaan saya dengan tertawa atau hanya tersenyum di depannya Benar-benar tidak banyak kata yang terucap dari mulut saya untuknya Mereka bilang bahwa saya harus sabar untuk mendekatinya dan tak usah terburu untuk dapat bersamanya Aku hanya tertawa, saya tidak terburu untuk hal tersebut Saya pun juga harus bersiap untuk sakit hati jika ternyata dia telah menjadi milik orang lain Atau telah ada seseorang di hatinya Saya tidak mampu memaksanya, Bukankah cinta tak boleh dipaksakan? Biarkan ia berjalan dengan sendirinya Biarkan saya merasakannya sendiri Saya tidak terlalu menuntutnya untuk dapat memiliki perasaan yang sama terhadap saya Hahah, ini lucu, kataku kepada sahabat-sahabatku Bukan usia yang pantas untuk itu Namun begitulah teman-temanku, kalian selalu mendukung apa yang saya lakukan Saya tau saya bukan wanita yang diinginkannya, Ia bilang ia menyukai wanita yang pendiam dan tidak neko-neko Betapa pendiam itu bukanlah sifat saya Yah, saya diam jika menghadapinya, itu saja Saya tidak ingin mengejarnya secara berlebihan, Kuserahkan semua pada Allah SWT, Tuhan Yang Maha menyatukan yang Berserak Keyakinanku bahwa jika dia orang yang baik untukku dan dapat melengkapiku, Allah akan menyatukan dengan cara-NYA Dan jika kami memang tidak boleh bersama, maka Allah-pun akan menjauhkan kami sedikit demi sedikit dengan cara-NYA Saya yakin, ALLAH SWT tidak pernah menyakiti hamba-Nya Apapun dari-NYA, maka itulah yang terbaik Memang seperti inilah ketika saya sedang mengagumi seseorang, teman-teman,, Saya bukan orang yang mampu berkata banyak di depan laki-laki yang saya kagumi Saya juga tidak seperti kalian yang cepat berkomunikasi dengan baik dengan laki-laki yang saya sukai Meskipun kalian memaksaku untuk dapat sekedar ngobrol dengannya, itu hanya membuat saya stres dan salah tingkah Biarlah Allah SWT yang menggerakkan hati kami Kuserahkan semua pada-NYA, Tuhan Yang Maha Cinta... Assalamualaikum Masih hari Rabu tanggal 8 Februari 2012 Langit sore ini Subhanallah...how beautiful sky!! sayang sekali saya tak dapat berbagi dengan siapapun Sudah dua hari ini saya berkumpul dengan bobi, memel dan tri Sangat mengobati hati saya Sudah saya katakan saya terbangun pukul 4 tadi Entahlah jantung saya berdebar kencang karena apa Mungkin saja karena hari ini saya harus maju presentasi sejarah kontemporer Tapi kurasa tidak hanya hal itu Kenapa? Hari rabu hari yang sangat mendebarkan karena aku harus 1 kelas dengannya Bukan hanya sekali, tapi dua kali Sebenarnya biasa saja Duduk, diam dan mendengarkan dosen Saya duduk di depan, dan dia jauh di belakang Tidak ada hal yang dapat saya lakukan Melihatnya saja sudah sesenang ini. Meski tak mungkin, atau kurasa kemungkinan kecil untuk bisa bersamanya Tapi harus saya akui, dia mengubah hari-hari saya Semalam saya bergelut dengan makalah kontemporer dan berdiskusi dengan tri (sebentar saya mau makan) Selesai makan saya kembali bahagia.tapi saya akan menceritakannya nanti Semalam saya bergelut dengan makalah kontemporer dan berdiskusi dengan tri Saya membaca dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya makalah yang kelompok buat Tatanan hukum nasional dan kolonial, Mengapa Laksamana Maeda mau membantu Indonesia? Aku berdiskusi dengan tri Dan pagi pukul 9, presentasi dimulai, senang melihatnya duduk di belakang
(Kamis, 10 Februari 2012) Inilah saat dimana aku harus menjawab setiap pertanyaan yang diberikan teman-teman Dan entahlah, memang tidak ada sesuatuyang kebetulan Semuanya telah diatur sedemikian rupa oleh Yang Maha Memberi Bahagia Dia bertanya apa yang aku tanyakan kepada tri semalam Dan dua kali ia bertanya dengan pertanyaan yang sama denganku Aku hanya tertawa, tersenyum, entahlah kenapa saya seperti ini Tidak ada yang tau. Hanyalah Allah SWT dan tri yang tau apa yang terjadi semalam Malam ini aku berencana mengembalikan helm miliknya seraya memberikan coklat untuk menemaninya mengerjakan Sejarah Amerika. Hanya itu Karen kurasa tidak ada yang harus aku bicarakan dengannya Namun memang sekali lagi Allah SWT Maha Baik Allah SWT memberiku kesempatan membantunya mengerjakan tugas meskipun hanya sekedar meringkas 1 lembar Awalnya aku gugup dan berdebar, tak tau apa yang harus diperbincangkan dengannya Bobi,Tri dan memel seakan memberi saya kesempatan dengan meninggalkan saya berdua dengannya Yah, pertanyaan basa-basi yang terucap dari mulut saya Aku tampak bodoh di depannya, padahal dia biasa saja, tak tau apa yang saya rasakan Begitulah saya tak dapat berkosentrasi dengan baik Karena ia tepat disampingku sambil memakan coklat buatanku Saya hanya berusaha menyembunyikan tangan saya yang bergetar Ia bilang malam ini dingin, tapi tidak untuk saya Kuminta kipas angin tetap menyala karena sungguh panas badan ini Sampai akhirnya malam yang memang harus memisahkan Kembali ke kos tri dengan bahagia yang tak kunjung padam.

Jumat, 13 April 2012

Hijab :)

Assalamualaikum

Terinspirasi dari status seorang teman bernama Saputro Kurniawan yg kurang lebih berbunyi Ketika jilbab hanya sebuah teori,ingin aku menulis sebuah catatan yg mungkin kurang penting

Hijab,
atau biasa kita sebut dgn jilbab. .
Hal yg WAJIB dikenakan bg wanita yg mengaku dirinya sbg muslimah,tidak bisa ditawar,tidak bisa tidak

Sebenarnya,mudah saja mengenakannya.tinggal pakai baju, rok, celana panjang dan jilbab, selesai.
Namun,hati yg tidak siap mengajak wanita untk tidak mengenakannya
Tidak semudah itu
Kuakui,aku wanita yg masih blm juga mjd sholehah
Sulit sekali mengenakan jilbab dimanapun aku berada
Cobaan kadang hinggap

"kamu pakai jilbab cuma buat kedok kan?"

"kamu pakai jilbab biar putih ya?"

"kamu lebih cantik tanpa jilbab. ."

kata orang-orang padaku

Sakit hati. .
Tapi,kenapa harus sakit hati?toh itu tdk benar.Diam saja,biarlah Tuhan yg tau niat dalam diri kita
sedikit marah..
tapi untuk apa marah jika kita tidak melakukan suatu kesalahan?

Hijab,
bukanlah tren,
ikut2an pakai jilbab dgn niat mengikuti tren.
Jangan,ukhti. .
Niatkan bhwa inilah pengabdian kita pd Allah
Panas?ya,memang negara kita ini punya iklim tropis
tapi,sebenarnya hijab ini melindungi kita dari sinar matahari langsung yg berbahaya bg kulit
rambutmu yang indah tertutupi?
ya,memang, supaya rambutmu yang indah tak terkena debu,sinar matahari langsung yang bisa merusak rambut indahmu

masih blm siap juga?
Sampai kapan?
Dgn niat yg baik untk menutup aurat,insya Allah perilaku lbh terjaga. .

Masih blm siap?
Blm mendapat hidayah?
Hidayah datang setiap hari namun kita terkadang tidak menggubrisnya
bukankah sayang,jika kulit kita yg mulus harus dinikmati laki2 yg bukan muhrim?

saya juga sedang belajar, ingin berbagi, tidak ingin menggurui siapapun,
saya pun juga masih bandel, masih belum berjilbab ketika di rumah
kita belajar bersama, teman-temanku muslimah..
Semoga bermanfaat

Untuk laki-laki yang pernah kami cintai

Assalamualaikum..
oleh Sukma Windyasari pada 15 Agustus 2011 pukul 6:05 ·

tulisan ini terinspirasi dari curhatan-curhatan atau perbincangan kecil dengan teman-teman

Ya, kami semua pernah mencintai kalian, wahai laki-laki
entahlah itu bernama cinta, atau sayang, atau sekedar kagum saja pada kalian
kami tak tau persis mengapa kami bisa menyukai kalian dan membuat kami tidak tenang
kalian biasa-biasa saja, tidak hebat.. namun kalian luar biasa di mata kami

Taukah kalian,
bahwa setiap kami bertemu dengan kalian kami tak bisa berbuat banyak
menjadi salah tingkah
berdebar
atau pura-pura tak melihat kalian

Taukah kalian,
kami selalu ingin tampil yang lebih baik di mata kalian
setiap kalian berbicara pada kami, kami tak sanggup melihat mata kalian
apapun berita mengenai kalian, kami berusaha ingin tau dari teman-teman kalian
kami dipenuhi khayalan-khayalan dan terbawa mimpi ingin bersama kalian meskipun kami tau bahwa kalian tak menyukai kami
tapi itu cukup membuat hati kami senang

Taukah kalian,
seberapa sering kalian menyakiti hati kami
atau mungkin kami yang menyakiti diri kami sendiri
kami wanita, cukup punya malu untuk sekedar mengucapkan bahwa kami menyukai kalian
tak mungkin dikatakan.
kami simpan rapat-rapat
dan mungkin selamanya tidak kami ungkapkan karna takut membuat kalian menjauhi kami

Taukah kalian,
kami tersiksa ketika melihat kalian memiliki kekasih dan bermesraan di depan kami
dibakar rasa cemburu,
tapi tetap tak dapat berbuat apa-apa, menangispun percuma karena kami tau SIAPA KAMI??


Taukah kalian,
betapa kami ingin melihat kalian setiap hari,
sekedar memastikan kalian masuk sekolah,
sehat2 saja atau sedang dalam masalah

Taukah kalian,
setiap lembar diary kami ada nama kalian..
di handphone, komputer bahkan di kamar ada foto kalian meskipun itu hanya satu lembar dan kecil sekali
tapi kami jaga baik-baik supaya tetap bisa melihat wajah kalian


Sadarkah kalian?
Bhwa nomor handphone kalian selalu tersimpan meskipun kami ganti nomor dan selalu berusaha menghubungi kalian
meskipun kami tau,jawaban kalian terkadang membuat kami kecewa

Taukah kalian,
setiap datang hari ulang tahun kalian,kami akan berusaha mengingat dan mengucapkan selamat ulang tahun
meskipun terkadang hal itu tak terucap secara langsung

Sadarkah kalian?
bahwa setiap mendengar lagu patah hati, kami menjadi sedih karena teringat akan kalian yang tidak mempedulikan perasaan kami

"ku akui aku merindukanmu,meski ternyata tak pernah kau merindukanku"(kerispatih)

"bilakah ku mengganggu harimu,mungkin kau tak inginkan adaku,akankah ku sdkt dihatimu"(maliq n d essential)

". . .baru kusadari cintaku bertepuk sebelah tangan"(dewa)

dan lagu2 lain yg cukup membuat dada kami sesak karna ingat betapa kalian telah mengganggu pikiran kami

kami tau, kalian mudah sekali melupakan kami
namun kami tak bisa begitu saja melupakan kalian meskipun telah datang laki2 lain

Sadarkah kalian bahwa kalian telah sedikit merubah hidup kami,
karena kami berusaha menyukai apa yang kalian senangi..

hal ini bukan gombalan kami,
bukan juga mengaharapkan kalian bisa bersama kami
tetaplah menjadi kalian, wahai laki-laki..

Sabtu, 07 April 2012

Love is you

This is How I Feel
Whenever I'm With you
Everything is all about you
To Good To Be True..

Somehow I just can believe
You can Lie Your Eyes On Me
If this is a Fairytale
I wish you will and Happily

Eventhought We are apart
I can Feel You here next to me
Here and I, I would Love
Stay With Me..

Let me Love you
With all My Heart
You are the One for me
You are the light in My Soul

Let me Hold you
With My Arms
I Wanna feel Love again
I Wanna feel Love again
I Wanna feel Love again
And I Know, love is you


ARI WIBOWO MARCH 17th 2012