Minggu, 06 April 2014

THIS IS NOT GOODBYE,Right?

Assalamu'alaikum Hari ini Kamis 30 Januari 2014 pukul 10.40 WIB. Jujur saja jari-jemari masih kaku saat mengetik catatan ini karena suhu di sekolah sangat dingin. Yah, rupanya aku belum bisa beradaptasi dengan cuaca disini. Saat ini aku sedang duduk di perpustakaan menghabiskan jam sampai pulang. Membicarakan tentang this is not goodbye, kali ini aku ingin bercerita tentang teman-teman. Hari Selasa adalah hari terakhir kami bertemu. Arrgggghhhh!!! Aku benci perpisahan.
Aku tak ingin banyak bicara tentang bagaimana perasaanku saat itu. Well, Salatiga-Jakarta bisa ditempuh dengan 12 jam perjalanan,bukan? Waktu terlalu cepat berlalu 8tahun lalu kami masih berbincang tentang hal-hal yang jika diingat sangat tidak penting. Membicarakan kakak kelas,misalnya. Kegantengannya, kelakuannya, atau membicarakan kakak kelas perempuan yang sok cantiknya bukan main. Sungguh kelakuan yang minus. Atau barangkali mengobrol tentang guru, meminjam setumpuk komik di hari Sabtu sehingga hari Senin kami harus menyembunyikannya di rumah Pak Saiban supaya tak kena razia. Orang yang benar-benar disuka? Tentu saja ada. Namun kami mulai berani membicarakannya setelah mulai beranjak dewasa. Harusnya aku tak sesedih ini. Mengingat aku telah terbiasa tidak bersama mereka. Lulus SMP aku cukup menelan pil pahit karena tak bisa masuk di sekolah yang ku impikan hanya karena nilai yang kurang 0,67. Aku tak bisa satu sekolah lagi dengan mereka. Aku tak begitu paham apa dan siapa yang mereka bicarakan saat kami bertemu. Perguruan tinggi. Kami semakin terpisah, kali ini beda kota meskipun masih satu provinsi. Tak ada yang kami pikirkan kecuali main,main,makan enak,main. Dan kami lulus di tahun yang sama. Kami mulai berbincang tentang karir, suami, dan hal-hal yang masih tidak penting lainnya. Sampai disini kita berjalan dan saling menopang. Sejauh ini kita telah melangkah Jujur saja aku iri pada mereka. Iri yang memotivasiku untuk terus belajar dan berusaha. Berdoa dan bersedekah. Bersyukur dan terus mengucap terima kasih pada-Nya Jika aku boleh jujur kembali. Aku mengidolakan mereka. Mereka yang tanpa harus bicara dan update status telah berhasil mencapai apa yang mereka inginkan. Aku hanya mengidolakan mereka. Bukan mereka yang sering update status tentang usahanya yang jika dibaca terus menerus membuatku eneg. Dan bukan juga mereka yang update status mengenai pencapaiannya selama ini. Aku mengidolakanmu, teman. Jika kau mau tau. Tapi aku tak ingin membicarakannya karena hal itu membuatku sedih. Sedih harus berpisah entah sampai kapan. Tenggorokanku sedikit sakit. Aku sengaja tak ingin memeluk kalian Karena pasti akan sangat sakit hati dan tenggorokanku This is not goodbye, kan? Kami masih punya banyak cerita. Pertemuan dengan mereka akan selalu kunanti. Memang benar kata pepatah. We have three types of friends in life : 1. Friends for a reason 2. Friends for a season 3. Friends of a lifetime. Ya, kurasa merekalah friends of a lifetime. Barangkali saat ini aku perlu bekerja keras lebih keras lagi. Mengumpulkan uang untuk bisa berkunjung ke rumah kedua mereka. Barangkali saat ini pendapatanku sepersepuluh pendapatan mereka. Aku hanya takut tak bisa mengikuti gaya hidup mereka. Aku hanya takut tak bisa seperti mereka. Itu hanya ketakutan yang menghantui setiap ku bertemu mereka. Friends of a lifetime. Aku pasti berhasil seperti mereka. Aku pasti menyusul keberhasilan mereka. Tetaplah jadi sahabat yang baik sampai kapanpun. Semoga kesibukan tak membunuh komunikasi di antara kita. Tetaplah jadi kalian,teman. Ini bukan perpisahan. This is not goodbye..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar